Definisi dan Contoh "Suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya"
Frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya" menggambarkan situasi di mana seorang suami meminta hubungan terbuka (di mana kedua pasangan dapat memiliki hubungan seksual dengan orang lain di luar hubungan mereka) karena ia merasa istrinya sudah terlalu tua untuknya.Pentingnya, Manfaat, dan Konteks Historis
Frasa ini menyoroti masalah penting seputar usia dan hubungan. Dalam beberapa budaya, perempuan dianggap kurang diinginkan secara seksual seiring bertambahnya usia, hal ini dapat menyebabkan tekanan pada perempuan untuk mempertahankan penampilan awet muda atau menerima permintaan hubungan terbuka dari pasangannya.Transisi ke Topik Artikel Utama
Artikel ini akan mengeksplorasi dampak emosional dan psikologis dari permintaan hubungan terbuka pada wanita yang lebih tua. Artikel ini juga akan membahas masalah sosial dan budaya yang terkait dengan usia dan keinginan seksual.Suamiku Menuntut Hubungan Terbuka Karena Aku Sudah Terlalu Tua untuknya
Frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya" menyoroti aspek-aspek penting berikut:
- Usia dan daya tarik seksual
- Tekanan sosial pada perempuan
- Kesenjangan kekuasaan dalam hubungan
- Harapan seksual dalam pernikahan
- Dampak emosional dari permintaan hubungan terbuka
- Dampak psikologis dari permintaan hubungan terbuka
- Konsekuensi sosial dan budaya dari meminta hubungan terbuka
- Pilihan dan sumber daya yang tersedia bagi perempuan yang menghadapi permintaan hubungan terbuka
Aspek-aspek ini saling terkait dan mengeksplorasi berbagai dimensi dari frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya". Permintaan hubungan terbuka dapat berdampak signifikan pada harga diri, kepercayaan diri, dan kesejahteraan emosional perempuan. Permintaan tersebut juga dapat menunjukkan adanya kesenjangan kekuasaan dalam hubungan dan tekanan sosial pada perempuan untuk mempertahankan penampilan awet muda.
Perempuan yang menghadapi permintaan hubungan terbuka memiliki beberapa pilihan dan sumber daya yang tersedia bagi mereka. Mereka dapat memilih untuk mengakhiri hubungan, mencoba konseling pasangan, atau menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan tersebut. Penting bagi perempuan untuk menyadari bahwa mereka tidak sendirian dan ada dukungan yang tersedia bagi mereka.
Usia dan daya tarik seksual
Frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya" menyoroti hubungan yang erat antara usia dan daya tarik seksual. Dalam banyak budaya, perempuan dianggap kurang diinginkan secara seksual seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada perempuan untuk mempertahankan penampilan awet muda atau menerima permintaan hubungan terbuka dari pasangannya.
- Dampak psikologis
Permintaan hubungan terbuka dari seorang suami dapat berdampak signifikan pada harga diri dan kepercayaan diri perempuan. Permintaan tersebut dapat membuat perempuan merasa tidak diinginkan dan tidak menarik.
- Kesenjangan kekuasaan
Permintaan hubungan terbuka juga dapat menunjukkan adanya kesenjangan kekuasaan dalam suatu hubungan. Suami mungkin merasa bahwa ia berhak mendapatkan hubungan seksual dengan orang lain di luar hubungan, sementara istri tidak mempunyai hak yang sama.
- Tekanan sosial
Tekanan sosial juga dapat berperan dalam permintaan hubungan terbuka. Perempuan mungkin merasa tertekan untuk menyetujui permintaan suaminya karena mereka takut dicap sebagai "membosankan" atau "tidak menarik".
- Harapan seksual
Harapan seksual dalam pernikahan juga dapat mempengaruhi permintaan hubungan terbuka. Beberapa suami mungkin merasa bahwa mereka berhak mendapatkan tingkat aktivitas seksual tertentu, dan jika istri mereka tidak dapat memenuhinya, mereka mungkin mencari pemenuhan di tempat lain.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua suami yang meminta hubungan terbuka dimotivasi oleh daya tarik seksual. Beberapa suami mungkin merasa bahwa mereka membutuhkan variasi atau kegembiraan dalam kehidupan seks mereka. Namun, penting untuk menyadari bahwa permintaan hubungan terbuka dapat berdampak negatif pada perempuan, dan penting untuk mempertimbangkan dampaknya dengan cermat sebelum mengambil keputusan.
Tekanan Sosial pada Perempuan
Tekanan sosial pada perempuan memainkan peran penting dalam frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya". Dalam banyak budaya, perempuan menghadapi tekanan untuk tetap awet muda dan menarik secara seksual, bahkan seiring bertambahnya usia.
- Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
Media dan masyarakat sering kali menggambarkan standar kecantikan yang tidak realistis bagi perempuan, yang dapat membuat perempuan merasa tidak aman dan tidak diinginkan saat mereka bertambah tua.
- Objektifikasi Seksual
Perempuan sering kali diobjektifikasi secara seksual, dipandang sebagai objek kesenangan pria. Hal ini dapat menyebabkan perempuan merasa bahwa nilai mereka hanya terletak pada penampilan fisik mereka, dan bahwa mereka tidak lagi diinginkan secara seksual setelah mereka melewati usia tertentu.
- Tekanan untuk Menikah dan Memiliki Anak
Perempuan juga menghadapi tekanan sosial untuk menikah dan memiliki anak. Tekanan ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia, karena masyarakat sering kali memandang perempuan yang belum menikah atau belum memiliki anak sebagai "gagal".
- Rasa Malu dan Stigma
Perempuan yang tidak memenuhi standar kecantikan atau harapan sosial dapat menghadapi rasa malu dan stigma. Hal ini dapat menyebabkan perempuan merasa terisolasi dan tidak didukung.
Tekanan sosial ini dapat berdampak signifikan pada harga diri dan kepercayaan diri perempuan. Perempuan yang merasa tidak diinginkan atau tidak menarik mungkin lebih cenderung menerima permintaan hubungan terbuka dari pasangannya, meskipun mereka tidak benar-benar menginginkannya.
Kesenjangan Kekuasaan dalam Hubungan
Dalam konteks "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya", kesenjangan kekuasaan dalam hubungan memainkan peran penting. Kesenjangan kekuasaan terjadi ketika satu pasangan memiliki lebih banyak kekuasaan atau pengaruh dibandingkan pasangan lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan usia, status sosial ekonomi, atau kepribadian.
- Pengambilan Keputusan
Dalam hubungan yang memiliki kesenjangan kekuasaan, satu pasangan mungkin memiliki lebih banyak kendali atas pengambilan keputusan. Hal ini dapat mencakup keputusan tentang keuangan, tempat tinggal, atau bahkan hubungan seksual.
- Kontrol Emosional
Kesenjangan kekuasaan juga dapat menyebabkan kontrol emosional. Satu pasangan mungkin menggunakan rasa bersalah, malu, atau takut untuk mengendalikan pasangannya.
- Kekerasan Fisik atau Seksual
Dalam kasus yang ekstrem, kesenjangan kekuasaan dapat menyebabkan kekerasan fisik atau seksual. Pasangan yang lebih berkuasa mungkin menggunakan kekerasan untuk mengendalikan atau mengintimidasi pasangannya.
- Kurangnya Dukungan
Kesenjangan kekuasaan juga dapat menyebabkan kurangnya dukungan. Pasangan yang kurang berkuasa mungkin merasa tidak didukung atau didengarkan oleh pasangannya.
Dalam konteks "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya", kesenjangan kekuasaan dapat terlihat dalam beberapa cara. Misalnya, suami mungkin merasa bahwa ia berhak mendapatkan hubungan seksual dengan orang lain di luar hubungan, sementara istri tidak mempunyai hak yang sama. Suami juga mungkin menggunakan rasa bersalah atau malu untuk memanipulasi istri agar menyetujui permintaannya.
Kesenjangan kekuasaan dalam hubungan dapat berdampak buruk pada kedua pasangan. Pasangan yang kurang berkuasa mungkin merasa tidak berdaya, tidak dihargai, dan tidak bahagia. Pasangan yang lebih berkuasa mungkin merasa terbebani oleh tanggung jawab dan merasa sulit untuk berhubungan secara emosional dengan pasangannya.
Harapan seksual dalam pernikahan
Harapan seksual dalam pernikahan memegang peranan penting dalam frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya". Harapan ini dapat memengaruhi kepuasan seksual, komunikasi, dan dinamika kekuatan dalam suatu hubungan.
- Perbedaan Harapan
Setiap pasangan memiliki harapan seksual yang unik, dan hal ini dapat menimbulkan konflik jika harapan tersebut tidak sesuai. Misalnya, satu pasangan mungkin menginginkan aktivitas seksual yang lebih sering, sementara pasangan lainnya menginginkan aktivitas seksual yang lebih jarang.
- Tekanan untuk Berhubungan Seksual
Dalam beberapa pernikahan, salah satu pasangan mungkin merasa tertekan untuk berhubungan seksual, meskipun mereka tidak menginginkannya. Tekanan ini dapat merusak keintiman dan kepercayaan dalam suatu hubungan.
- Perselingkuhan
Harapan seksual yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan perselingkuhan. Jika salah satu pasangan merasa tidak puas secara seksual dalam pernikahannya, mereka mungkin mencari pemenuhan di luar hubungan tersebut.
- Perceraian
Dalam kasus yang ekstrem, harapan seksual yang tidak sesuai dapat menyebabkan perceraian. Jika kedua pasangan tidak dapat berkompromi atau memenuhi harapan seksual satu sama lain, perceraian mungkin menjadi satu-satunya pilihan.
Dalam konteks "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya", harapan seksual dapat berperan dalam beberapa cara. Misalnya, suami mungkin merasa bahwa ia berhak mendapatkan tingkat aktivitas seksual tertentu, dan jika istri tidak dapat memenuhinya, ia mungkin mencari pemenuhan di tempat lain. Selain itu, suami mungkin menggunakan rasa bersalah atau malu untuk memanipulasi istri agar menyetujui permintaannya untuk hubungan terbuka.
Penting untuk dicatat bahwa harapan seksual dalam pernikahan dapat berubah seiring waktu. Seiring bertambahnya usia pasangan, mereka mungkin mengalami perubahan dalam hasrat seksual dan respons seksual mereka. Hal ini dapat menyebabkan konflik jika salah satu pasangan tidak mau menyesuaikan harapannya.
Dampak Emosional dari Permintaan Hubungan Terbuka
Permintaan hubungan terbuka dari suami dapat menimbulkan dampak emosional yang signifikan pada istri, terutama jika permintaan tersebut didasarkan pada alasan bahwa istri sudah terlalu tua. Dampak emosional ini dapat mencakup:
- Penurunan Harga Diri dan Kepercayaan Diri
Permintaan hubungan terbuka dapat membuat istri merasa tidak diinginkan dan tidak menarik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga diri dan kepercayaan diri, terutama jika istri sudah berjuang dengan masalah citra diri.
- Kecemburuan dan Ketidakamanan
Istri mungkin merasa cemburu dan tidak aman jika suaminya menjalin hubungan seksual dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan pertengkaran dalam hubungan.
- Rasa Bersalah dan Malu
Istri mungkin merasa bersalah atau malu karena tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suaminya. Hal ini dapat menyebabkan ia merasa tidak mampu dan tidak berharga.
- Kemarahan dan Kebencian
Istri mungkin merasa marah dan benci terhadap suaminya karena meminta hubungan terbuka. Hal ini dapat merusak keintiman dan kepercayaan dalam hubungan.
Dampak emosional dari permintaan hubungan terbuka dapat sangat besar. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah dalam hubungan, seperti konflik dan perpisahan. Penting bagi istri untuk menyadari dampak emosional dari permintaan hubungan terbuka dan mencari bantuan jika diperlukan.
Dampak Psikologis dari Permintaan Hubungan Terbuka
Permintaan hubungan terbuka dari suami dapat menimbulkan dampak psikologis yang signifikan pada istri, terutama jika permintaan tersebut didasarkan pada alasan bahwa istri sudah terlalu tua. Dampak psikologis ini meliputi:
- Penurunan Harga Diri dan Kepercayaan Diri
Permintaan hubungan terbuka dapat membuat istri merasa tidak diinginkan dan tidak menarik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan harga diri dan kepercayaan diri, terutama jika istri sudah berjuang dengan masalah citra diri.
- Kecemburuan dan Ketidakamanan
Istri mungkin merasa cemburu dan tidak aman jika suaminya menjalin hubungan seksual dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan pertengkaran dalam hubungan.
- Rasa Bersalah dan Malu
Istri mungkin merasa bersalah atau malu karena tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suaminya. Hal ini dapat menyebabkan ia merasa tidak mampu dan tidak berharga.
- Kemarahan dan Kebencian
Istri mungkin merasa marah dan benci terhadap suaminya karena meminta hubungan terbuka. Hal ini dapat merusak keintiman dan kepercayaan dalam hubungan.
Dampak psikologis dari permintaan hubungan terbuka dapat sangat besar. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah dalam hubungan, seperti konflik dan perpisahan. Penting bagi istri untuk menyadari dampak psikologis dari permintaan hubungan terbuka dan mencari bantuan jika diperlukan.
Konsekuensi Sosial dan Budaya dari Meminta Hubungan Terbuka
Frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya" menyoroti konsekuensi sosial dan budaya dari meminta hubungan terbuka. Dalam beberapa budaya, hubungan terbuka masih dianggap tabu dan tidak dapat diterima. Hal ini dapat menyebabkan stigma dan pengucilan bagi pasangan yang terlibat dalam hubungan terbuka.
Selain itu, meminta hubungan terbuka dapat merusak reputasi seseorang. Pasangan yang meminta hubungan terbuka mungkin dianggap tidak bermoral atau tidak setia. Hal ini dapat berdampak negatif pada karier dan kehidupan sosial mereka.
Bagi perempuan, meminta hubungan terbuka dapat menimbulkan konsekuensi sosial dan budaya yang unik. Dalam beberapa budaya, perempuan diharapkan untuk menjadi monogami dan setia. Meminta hubungan terbuka dapat melanggar norma-norma sosial ini dan menyebabkan perempuan dicap sebagai "penggoda" atau "tidak bermoral".
Penting untuk menyadari konsekuensi sosial dan budaya dari meminta hubungan terbuka sebelum membuat keputusan. Pasangan harus mendiskusikan potensi konsekuensi ini secara terbuka dan jujur. Mereka juga harus mempertimbangkan nilai-nilai dan keyakinan budaya mereka sebelum mengambil keputusan.
Pilihan dan sumber daya yang tersedia bagi perempuan yang menghadapi permintaan hubungan terbuka
Ketika seorang suami menuntut hubungan terbuka karena ia merasa istrinya sudah terlalu tua untuknya, istri memiliki beberapa pilihan dan sumber daya yang tersedia. Pilihan-pilihan ini meliputi:
- Mengakhiri hubungan
Ini mungkin merupakan pilihan yang sulit, namun mungkin merupakan pilihan terbaik jika istri merasa tidak nyaman atau tidak dihargai dalam hubungan.
Mencoba konseling pasanganKonseling pasangan dapat membantu pasangan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam hubungan mereka. Konselor dapat membantu pasangan untuk berkomunikasi secara lebih efektif dan untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi tantangan dalam hubungan mereka.
Menetapkan batasan yang jelas dalam hubunganIstri dapat menetapkan batasan yang jelas mengenai apa yang dapat dan tidak dapat diterima dalam hubungan. Batasan-batasan ini dapat mencakup batasan seputar aktivitas seksual, komunikasi, dan waktu yang dihabiskan bersama.
Selain pilihan-pilihan di atas, istri juga dapat mencari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok pendukung. Kelompok pendukung dapat memberikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan perasaan mereka. Kelompok pendukung juga dapat memberikan informasi dan sumber daya yang berharga.
Penting bagi istri untuk menyadari bahwa mereka tidak sendirian dan ada dukungan yang tersedia bagi mereka. Jika seorang istri menghadapi permintaan hubungan terbuka dari suaminya, dia harus mencari dukungan dari orang-orang yang dia percayai dan mempertimbangkan semua pilihannya dengan hati-hati.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang "Suamiku Menuntut Hubungan Terbuka Karena Aku Sudah Terlalu Tua untuknya"
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya". Jawaban-jawaban ini akan memberikan informasi yang komprehensif dan membantu pembaca memahami masalah ini dengan lebih baik.
Pertanyaan 1: Mengapa suami menuntut hubungan terbuka?
Ada beberapa alasan mengapa suami mungkin menuntut hubungan terbuka. Salah satu alasannya adalah karena mereka merasa daya tarik seksual mereka terhadap istrinya telah berkurang. Alasan lainnya adalah karena mereka mungkin merasa membutuhkan variasi atau kegembiraan dalam kehidupan seks mereka. Dalam beberapa kasus, suami mungkin menuntut hubungan terbuka karena mereka merasa berhak mendapatkan hubungan seksual dengan orang lain di luar hubungan mereka.
Pertanyaan 2: Apa dampak permintaan hubungan terbuka terhadap istri?
Permintaan hubungan terbuka dapat berdampak negatif pada istri. Istri mungkin merasa tidak diinginkan, tidak menarik, atau tidak dihargai. Permintaan tersebut juga dapat menyebabkan kecemburuan, rasa tidak aman, dan kemarahan. Dalam beberapa kasus, permintaan hubungan terbuka dapat menyebabkan perceraian.
Pertanyaan 3: Apa pilihan yang tersedia bagi istri yang menghadapi permintaan hubungan terbuka?
Istri yang menghadapi permintaan hubungan terbuka memiliki beberapa pilihan. Mereka dapat mengakhiri hubungan, mencoba konseling pasangan, atau menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan. Istri juga dapat mencari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok pendukung.
Pertanyaan 4: Apakah permintaan hubungan terbuka selalu merupakan tanda masalah dalam suatu hubungan?
Tidak selalu demikian. Beberapa pasangan mungkin memilih untuk memiliki hubungan terbuka dengan persetujuan bersama. Namun, jika permintaan hubungan terbuka datang secara sepihak dan tidak diinginkan oleh pasangan lainnya, hal ini dapat menjadi tanda adanya masalah dalam hubungan.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara mengatasi permintaan hubungan terbuka?
Cara terbaik untuk mengatasi permintaan hubungan terbuka adalah dengan mengomunikasikan perasaan dan kebutuhan Anda dengan jelas kepada pasangan Anda. Penting untuk bersikap jujur dan terbuka tentang perasaan Anda. Anda juga harus mendengarkan sudut pandang pasangan Anda dan mencoba memahami alasannya meminta hubungan terbuka.
Pertanyaan 6: Di mana saya bisa mendapatkan bantuan jika saya berjuang dengan permintaan hubungan terbuka?
Jika Anda berjuang dengan permintaan hubungan terbuka, ada beberapa sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda. Anda dapat berbicara dengan terapis atau konselor, atau bergabung dengan kelompok pendukung. Anda juga dapat menghubungi teman atau anggota keluarga untuk mendapatkan dukungan.
Penting untuk diingat bahwa Anda tidak sendirian jika Anda menghadapi permintaan hubungan terbuka. Ada bantuan yang tersedia, dan Anda tidak harus melaluinya sendirian.
Beralih ke bagian artikel berikutnya...
Tips Menghadapi Permintaan Hubungan Terbuka dari Suami
Permintaan hubungan terbuka dari suami dapat menjadi pengalaman yang sulit dan membingungkan. Namun, ada beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapinya:
Tip 1: Tenang dan Jangan Langsung Bereaksi
Ketika suami Anda meminta hubungan terbuka, penting untuk tetap tenang dan jangan langsung bereaksi. Berikan diri Anda waktu untuk memproses informasi tersebut dan memahami alasan di balik permintaan tersebut.
Tip 2: Komunikasikan Perasaan Anda
Setelah Anda memiliki waktu untuk memproses informasi tersebut, penting untuk mengomunikasikan perasaan Anda kepada suami Anda. Jelaskan bagaimana perasaannya tentang permintaannya dan apa kekhawatiran Anda.
Tip 3: Dengarkan Sudut Pandang Suami Anda
Setelah Anda mengomunikasikan perasaan Anda, penting untuk mendengarkan sudut pandang suami Anda. Cobalah untuk memahami alasannya meminta hubungan terbuka dan apa harapannya.
Tip 4: Pertimbangkan Pilihan Anda
Setelah Anda memahami sudut pandang suami Anda, penting untuk mempertimbangkan pilihan Anda. Anda dapat memilih untuk mengakhiri hubungan, mencoba konseling pasangan, atau menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan.
Tip 5: Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan
Jika Anda merasa kewalahan atau tidak yakin bagaimana menangani permintaan hubungan terbuka, jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda dapat berbicara dengan terapis atau konselor, atau bergabung dengan kelompok pendukung.
Menghadapi permintaan hubungan terbuka dari suami bisa menjadi hal yang sulit, namun ada beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapinya. Dengan tetap tenang, mengomunikasikan perasaan Anda, mendengarkan sudut pandang suami Anda, mempertimbangkan pilihan Anda, dan mencari bantuan jika diperlukan, Anda dapat mengatasi situasi ini dan membuat keputusan terbaik untuk diri sendiri.
Kesimpulan
Frasa "suamiku menuntut hubungan terbuka karena aku sudah terlalu tua untuknya" mengungkap kompleksitas hubungan, usia, dan daya tarik seksual. Permintaan hubungan terbuka dapat berdampak signifikan pada perempuan, menyebabkan penurunan harga diri, kecemburuan, dan perasaan bersalah. Hal ini juga dapat menimbulkan konsekuensi sosial dan budaya, seperti stigma dan pengucilan.
Namun, perempuan memiliki pilihan dan sumber daya yang tersedia untuk menghadapi permintaan hubungan terbuka. Penting untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan ini dengan cermat dan mencari dukungan jika diperlukan. Dengan memahami dampak dari permintaan hubungan terbuka dan memberdayakan diri dengan pengetahuan dan dukungan, perempuan dapat membuat keputusan terbaik untuk diri mereka sendiri dan masa depan mereka.
Radar Cuaca Canggih Mengungkap Rahasia Cuaca Clinton, MA
Temukan Pencerahan Baru Tentang "Five Some Show With Claire, Jack, And Jill Day 2"
Temukan Rahasia Elle Brooke Dan Lena Paul Yang Mengubah Hidup
Pin on marriage
My husband demanded that we give up Lissa, who we adopted. Group News